Samsung Galaxy S3 Mini
Kelebihan:
- Versi terjangkau bagi penggemar Samsung Galaxy, khususnya seri S3
- Masih menggunakan SIM card berukuran standar
Kekurangan:
- Dimensi layar yang lebih kecil menyebabkan resolusi turun
Highlights:
Samsung Galaxy S3 memang memiliki harga yang masih tinggi. Oleh
karena itu, Samsung juga merilis versi mini dari Galaxy S3. Meski
hardware dan dimensinya dipangkas, smartphone ini masih sanggup meladeni
aplikasi Android saat ini.
CHIP.co.id - Galaxy S3 Mini merupakan versi "mini"
dari S3 yang diperkenalkan Samsung untuk merangkul fans smartphone seri
Galaxy S dengan bujet yang terbatas. Karena mengusung nama "Mini", maka
spesifikasi yang diberikan Samsung untuk S3 ini juga "dikebiri",
misalnya prosesor Cortex A9 Dual-core 1 GHz yang digunakan, kalah jauh
dari prosesor Exynos Quad-core 1,4 GHZ milik kakaknya. Dipadukan dengan
RAM 1 GB dan GPU Mali-400, S3 Mini menjalankan sistem operasi Android
versi 4.1.1 (Jelly Bean). Layar AMOLED ukuran 4 inci resolusi 480 x 800
pixel ini tetap terlihat jelas saat dilihat dari sudut mana saja.
Dengan dimensi 122,55 x 63 x 9,9 mm dan bobot 120 gram, S3 Mini cukup
tipis dan mantap digenggam dengan satu tangan.
Tombol fisik yang biasanya menjadi ciri khas Samsung menghilang dalam
S3 Mini, digantikan dengan tombol di bagian bawah layar. Desain ini
untuk memaksimalkan dimensi smartphone. Interface utamanya terasa
responsif walau kadang agak tersendat jika kita terlalu cepat memberi
input.
Selain terdapat kamera utama 5 MP dan kamera sekunder dengan resolusi
VGA, Samsung menyediakan penyimpanan eksternal yang lapang dengan opsi 8
dan 16 GB. Baterai Lithium Ion kapasitas 1500 mAh S3 Mini di-rating
aplikasi benchmark selama 430 jam waktu siaga (3G) dan 7 jam waktu
bicara (talk time).
Sayangnya, slot microSD milik S3 Mini tersembunyi di balik tempat
penyimpanan baterai. Pengguna mau tak mau harus membuka penutup belakang
dan melepas baterai untuk bisa mengakses slot microSD.
Di pasaran, S3 Mini beradu dengan HTC One S dan Google Nexus S dengan
kisaran harga yang sama, namun mengusung prosesor dengan clock yang
sedikit lebih tinggi, 1,5 GHz. Layar resolusi WVGA 4 inci milik S3 Mini
juga terlihat kurang tajam jika dibanding dengan Galaxy S3. Sesuai
dengan namanya, S3 Mini cocok bagi pengguna yang menginginkan smartphone
terjangkau dengan performa yang tidak mengecewakan.
Spesifikasi:
Sistem operasi : Android 4.1
CPU : Dual-core Cortex A9 1 GHz
GPU : Mali-400
Memori : 1 GB
Storage : 8/16 GB
Konektivitas : Wi-Fi, Bluetooth, NFC
Display : 4 inci (800 x 480)
Kamera : 5 MP (720p)
Baterai : 1500 mAh
Interface : microUSB, audio jack 3,5 mm
Bobot : 110 gram
SUMBER :
http://chip.co.id/review/accessories_peripheral/6947/samsung_galaxy_s3_mini_galaxy_s3_dengan_spesifikasi_yang_dikebiri
Senin, 18 November 2013
Internet 4G
Internet 4G LTE Hadir di Indonesia
erusahaan telekomunikasi Internux meluncurkan layanan 4G Long Term Evolution pertama di Indonesia, Kamis (14/11/2013). Produknya diberi
nama Bolt yang menawarkan kecepatan akses internet hingga 75 Mbps.
Untuk menyelenggarakan 4G Long Term Evolution (LTE), Internux mengeluarkan investasi senilai 550 juta dollar AS atau sekitar Rp 6,3 triliun, untuk menyewa menara BTS hingga menyediakan perangkat mobile wi-fi di pasar.
Chief Technology Officer Internux Devid Gubiani mengatakan, jaringan 4G LTE Internux berjalan di pita frekuensi 2,3 GHz dengan menerapkan teknologi time division duplex long term evolution (TDD LTE). Di frekuensi tersebut, Internux menggunakan lebar pita 15 GHz untuk menggelar 4G LTE.
Jaringan 4G LTE Internux mencakup kawasan Jabodetabek. "Tahap awal ini kami menggunakan 1.500 menara BTS untuk menyediakan 4G LTE di Jabodetabek," kata Devid. Pada tahun 2015, Internux menargetkan memiliki 3.500 menara BTS untuk meningkatkan kualitas layanan.
Saat ini, Internux menyewa menara BTS dari lima penyedia, yaitu Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel), Iforte, Protelindo, Solusi Tunas Pratama (STP), dan Tower Bersama Group (TBG).
Paket prabayar Internux dihargai Rp 25.000 untuk kuota 8 GB, ditambah perangkat mobile wi-fi 4G seharga Rp 274.000. Dengan demikian, total harga untuk pembelian pertama adalah
Rp 299.000.
Untuk menikmati akses internet 4G LTE Internux, perangkat ponsel pintar, tablet, ataupun komputer pribadi bisa terhubung ke mobile wi-fi melalui koneksi wi-fi. "Mobile wi-fi Bolt dapat terkoneksi dengan delapan perangkat," kata Devid.
Jika kuota internet habis, pengguna dapat melakukan isi pulsa di toko atau peretail yang telah bermitra dengan Internux.
Dari 30 juta penduduk yang tinggal di kawasan Jabodetabek, Internux menargetkan dapat menggaet 10 juta pengguna layanan 4G LTE miliknya.
Jaringan Internux hanya melayani akses data, tidak dapat digunakan untuk telepon dan SMS.
Internux merupakan perusahaan telekomunikasi yang memiliki lisensi broadband wireless access (BWA). Oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, operator dengan lisensi BWA, termasuk Internux, First Media, Berca, IM2, dan Jasnita, hanya diizinkan menggelar layanan data (internet).
Untuk menyelenggarakan 4G Long Term Evolution (LTE), Internux mengeluarkan investasi senilai 550 juta dollar AS atau sekitar Rp 6,3 triliun, untuk menyewa menara BTS hingga menyediakan perangkat mobile wi-fi di pasar.
Chief Technology Officer Internux Devid Gubiani mengatakan, jaringan 4G LTE Internux berjalan di pita frekuensi 2,3 GHz dengan menerapkan teknologi time division duplex long term evolution (TDD LTE). Di frekuensi tersebut, Internux menggunakan lebar pita 15 GHz untuk menggelar 4G LTE.
Jaringan 4G LTE Internux mencakup kawasan Jabodetabek. "Tahap awal ini kami menggunakan 1.500 menara BTS untuk menyediakan 4G LTE di Jabodetabek," kata Devid. Pada tahun 2015, Internux menargetkan memiliki 3.500 menara BTS untuk meningkatkan kualitas layanan.
Saat ini, Internux menyewa menara BTS dari lima penyedia, yaitu Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel), Iforte, Protelindo, Solusi Tunas Pratama (STP), dan Tower Bersama Group (TBG).
Paket prabayar Internux dihargai Rp 25.000 untuk kuota 8 GB, ditambah perangkat mobile wi-fi 4G seharga Rp 274.000. Dengan demikian, total harga untuk pembelian pertama adalah
Rp 299.000.
Untuk menikmati akses internet 4G LTE Internux, perangkat ponsel pintar, tablet, ataupun komputer pribadi bisa terhubung ke mobile wi-fi melalui koneksi wi-fi. "Mobile wi-fi Bolt dapat terkoneksi dengan delapan perangkat," kata Devid.
Jika kuota internet habis, pengguna dapat melakukan isi pulsa di toko atau peretail yang telah bermitra dengan Internux.
Dari 30 juta penduduk yang tinggal di kawasan Jabodetabek, Internux menargetkan dapat menggaet 10 juta pengguna layanan 4G LTE miliknya.
Jaringan Internux hanya melayani akses data, tidak dapat digunakan untuk telepon dan SMS.
Internux merupakan perusahaan telekomunikasi yang memiliki lisensi broadband wireless access (BWA). Oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, operator dengan lisensi BWA, termasuk Internux, First Media, Berca, IM2, dan Jasnita, hanya diizinkan menggelar layanan data (internet).
SUMBER :
http://maelglory.blogspot.com/2013/11/Internet-4G-LTE-Hadir-di-Indonesia.html
Langganan:
Postingan (Atom)