TEORI DAN ARTI PENTING
KEPEMIMPINAN
Istilah pemimpin, kemimpinan,
dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama "pimpin".
Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.
Pemimpin adalah suatu
lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum
tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah
Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan
tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa
dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin".
Pemimpin yang baik merupakan
seseorang manajer yang efektif yang harus memiliki kualitas dan kemampuan pimpinan
yang baik. Pemimpin yang baik juga harus dapat menyesuaikan dan mengmbangkan
diri sendiri dan mampu menguasai serta mengarahkan dan mengembangkan pengaruh
orang lain.
Arti pemimpin adalah seorang
pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan
di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk
bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau
beberapa tujuan.
Pemimpin adalah seorang pribadi
yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu
bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan.
TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Ada beberapa tipologi
kepemimpinan yang sering kali kita temukan dalam gaya seorang pemimpin :
1. Gaya
Otoriter/Totaliter
2. Gaya Demokratis
3. Gaya para Nabi
Dari beberapa tipologi
kepemimpinan di atas, maka kita dapat memahami bangunan epistemologis dan
konstruk ideologisnya melalui gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin.
FAKTOR - FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Hersey dan Blanchard (1988)
mengajukan semacam formula bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan
perwujudan dan tiga komponen, yaitu pemimpin itu sendiri, bawahan, serta
situasi di mana proses kepemimpinan tersebut diwujudkan. Bertolak dan pemikiran
tersebut, Hersey dan Blanchard mengajukan proposisi bahwa gaya kepemimpinan (k)
merupakan suatu fungsi dan pimpinan (p), bawahan (b) dan situasi tertentu (s),
yang dapat dinotasikan dalam bentuk formula :
k = f (p, b, s).
Pimpinan (p) adalah seseorang
yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja
maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Organisasi akan
berjalan dengan baik jika pimpinan mempunyai kecakapan dalam bidangnya, dan
setiap pimpinan mempunyai keterampilan yang berbeda, seperti keterampilan
teknis, manusiawi dan konseptual. Sedangkan bawahan adalah seorang atau
sekelompok orang yang merupakan anggota dan suatu perkumpulan atau pengikut
yang setiap saat siap melaksanakan perintah atau tugas yang telah disepakati
bersama guna mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi, bawahan mempunyai peranan
yang sangat strategis, karena sukses tidaknya seseorang pimpinan bergantung
kepada para pengikutnya ini. Oleh sebab itu, seorang pemimpinan dituntut untuk
memilih bawahan dengan secermat mungkin.
Adapun situasi (s) adalah suatu
keadaan di mana seorang pimpinan berusaha pada saat-saat tertentu mempengaruhi
perilaku orang lain agar dapat mengikuti kehendaknya dalam rangka mencapai
tujuan bersama. Dalam satu situasi misalnya, tindakan pimpinan pada beberapa
tahun yang lalu tentunya tidak sama dengan yang dilakukan pada saat sekarang,
karena memang situasinya telah berlainan. Dengan demikian, ketiga unsur yang
mempengaruhi gaya kepemimpinan tersebut, yaitu pimpinan, bawahan dan situasi
merupakan unsur yang saling terkait satu dengan lainnya, dan akan menentukan
tingkat keberhasilan kepemimpinan.
Pada tataran individu,
faktor-faktor yang mempengaruhi adalah pengetahuan dan keterampilan,
karakteristik pribadi, nilai-nilai yang diyakini, penyimpangan, dan gaya dalam
membuat keputusan. Variabel organisasi mencakup iklim dan budaya, politik
organisasi, ancaman dan resiko, Ketidak-pastian, kerancuan, dan pertikaian.
Sedangkan yang mencakup variabel sosial adalah kebutuhan resmi, meta –value,
politik, dan ekonomi.
Dengan pola dikotomi,
berdasarkan formula Hersey dan Blanchard serta penjelasan yang dikemukakan
Kowalski dkk. di atas, penulis bisa membagi faktor-faktor yang mempengaruhi
kepemimpinan menjadi dua faktor besar yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang muncul dari diri pemimpin,
sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terkait dengan
karakteristik bawahan dan situasi. Termasuk didalamnya situasi organisasi dan
sosial.
Sumber:
http://rustyrisdy.blogspot.com
http://idhoidhoy.blogspot.com
http://fajar-ziqqy.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar