Metode Pengumpulan Data
Metode
Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya
melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan
Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner
(angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya
Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Metode pengumpulan data bisa
dilakukan dengan cara:
A. WAWANCARA
Menurut Prabowo (1996) wawancara
adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang
responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada
penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.
Menurut Patton dalam proses
wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi
pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus
diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan
yang eksplisit.
Pedoman wawancara digunakan untuk
mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga
menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah
dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan
bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat
Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara
berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998).
B. OBSERVASI
Disamping
wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi &
Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik
terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam
objek penelitian.
Dalam
penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya
wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang
akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama
wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan
sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Patton (dalam Poerwandari
1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari,
aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam
aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat
dalam kejadian yang diamati tersebut.
C. Angket atau kuesioner
(questionnaire)
Angket
atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung
(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan
yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan
untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.
Kuesioner
merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan
pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan
bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud
yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat
beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada
responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu
luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga
jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta
pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.
D. Teknik Sampling
Sampel (contoh) merupakan
sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang
disebut dengan teknik sampling.
Teknik sampling berguna untuk :
Mereduksi anggota populasi
menjadi anggotas sampel yang mewakili populasinya (representatif), sehingga
kesimpulan dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih teliti menghitung yang
sedikit daripada yang banyak menghemat waktu, tenaga dan biaya.
e. Dokumen
Dokumentasi
berkaitan dengan suatu kegiatan khusus berupa pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan, dan penyebarluasan suatu informasi. Dokumentasi itu sendiri adalah
semua kegiatan yang berkaitan dengan photo, dan penyimpanan photo. Dalam
penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human
resources, melalui observasi dan wawancara. Sumber lain yang bukan dari manusia
(non-human resources), diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Dokumen
terdiri bisa berupa buku harian, notula rapat, laporan berkala, jadwal
kegiatan, peraturan pemerintah, anggaran dasar, rapor siswa, surat-surat resmi
dan lain sebagainya.
CONTOH HASIL OBSERVASI
A. Gambaran Objek
1. Identitas Guru (Narasumber)
Nama Guru : Sri Wahyuni
NIP :
1976030520021202008
Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 5 Maret 1976
Alamat : Karang Anyar
Selatan No. 74 Semarang
Guru Bidang studi :
Fisika
Masa Kerja : 12 tahun
2. Pelaksanaan Observasi
Tempat :
Kelas XI TSM
Jumlah Peserta didik : 30 Orang
Tanggal : 4 April 2014
Waktu : 07:15 WIB –
09:00 WIB
B. Kegiatan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran di SMKN 4
Semarang metode pembelajaran yang digunakan adalah problem solving. Guru hanya
menggunakan metode tersebut diatas, dikarenakan materi pelajaran yang sudah
mendekati ulangan harian. Sehingga materi tidak lagi berupa materi inti,
melainkan materi pembahasan soal latihan. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
yang diterapkan guru, yaitu:
1. Kegiatan Awal (15 Menit)
· Membuka pelajaran
Guru memasuki ruangan belajar dan menyapa
dengan salam. Kemudian peserta didik memberikan salam kepada guru dan membaca
do’a sebelum memulai proses pembelajaran.
· Mempersiapkan Perlengkapan Belajar
Mengajar
Guru bersama peserta didik
mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan belajar lainnya.
· Mengkondisikan peserta didik
· Apersepsi
Setelah perlengkapan belajar mengajar
telah dipersiapkan dengan baik. Guru mulai memotivasi peserta didik dan
mengulang kembali materi pelajaran sebelumnya.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
· Peserta didik mengumpulkan tugas
mereka.yang sudah dberikan sama guru pada pertemuan sebelumnya. Dan bagi siswa
yang tidak mengumpulkan tetap mendapat konsekuensinya yaitu nilai tidak
memenuhi kriteria atau KKM. Hal itu bertujuan mendidik agar pentingnya
mengerjakan tugas ndan mengumpulkan tepat waktu.
· Guru menjelaskan pemecahan masalah
dari tugas yang sudah diberikan kepada siswa.agar siswa tahu apabila ada
kesalahan dari soal yang sudah para siswa kerjakan.
· Terjadi proses tanya jawab antara
siswa kepada guru dari materi yang belum dipahami oleh siswa.
· Guru melihat secara langsung buku
catatan para siswa ,apakah para siswa mencatat materi yang sudah diajarkan.
3. Menutup pembelajaran (15 menit)
Guru mengingatkan kembali kepada
peserta didik bahwa dipertemuan berikutnya akan diadakan ulangan harian.
Kemudian bersama-sama menutup pelajaran dengan berdo’a dan memberikan salam..
C. Deskripsi Proses Pembelajaran
Menurut hasil observasi yang
dilakukan, saat proses pembelajaran berlangsung guru menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif. Untuk menciptakan suasana yang demikian, guru
menjadikan suasana yang lebih santai atau informal. Menciptakan suasana yang
lebih santai dan informal dilakukan guru dengan cara menyapa setiap murid yang
mulai merasa bosan mengikuti pelajaran, Guru juga mampu mendekatkan dirinya
dengan peserta didik baik melalui pendekatan multidisipliner dan pendekatan
Interdisipliner. Kemudian ditambah lagi dengan humor-humor ringan. Sehingga
peserta didik lebih termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.
D. Wawancara
Beberapa pertanyaan yang diajukan
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana metode pembelajaran yang
Bapak/Ibu gunakan?
2. Apa saja suka duka Bapak/Ibu selama
menjadi Guru?
3. Sebaiknya bagaimana menjadi guru yang
baik?
4. Bagaimana cara Bapak/Ibu menjadi guru
yang disukai oleh peserta didik?
5. Bagaimana cara Bapak/Ibu memotivasi
peserta didik yang notabennya bermasalah (nakal, pemalas, dan sebagainya)?
Jawaban dari narasumber:
1. Metode pembelajaran yang dilakukan adalah
Problem solving, karena materi sudah tersampaikan dipertemuan sebelumnya dan
dipertemuan selanjutnya akan diadakan Ulangan harian. Sehingga dengan
menggunakan metode tersebut diharapkan peserta didik sudah siap menghadapi
ulangan harian.
2. Suka duka menjadi guru, banyak suka yang
pasti cita-cita menjadi guru sudah tercapai. Dukanya, sulit memberikan
penerangan kepada peserta didik karena pelejaran ini menjadi momok menakutkan.
Kurikulum yang sekarang sudah ditetapkan dari atasan sekolah sedangkan yang
dilapangan keadaannya berbeda.
3. Guru yang baik itu:
· Disiplin.
· Mampu menkondisikan (penguasaan) kelas
dengan bagus, hal ini berarti mampu berinteraksi dengan peserta didik, hal ini
juga penting karena dengan mampu mengkondisikan kelas suatu pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar.
· Harus menguasai materi yang akan diajarkan.
· Mampu memahami karakter masing-masing
peserta didik.
· Tegas bukan galak, tidak diktator.
· Mampu memecahkan masalah yang dialami
peserta didik dengan cara memberi motivasi.
4. Cara supaya peserta didik menyukai
gurunya adalah sebagai berikut:
· Menyilami apa kemauan mereka, tapi
kita strategikan sesuai dengan apa yang kita mau.
· Memberi perhatian kepada peserta
didik, baik berupa motivasi, sindiran, gurauan dan sebagainya.
5. Cara memberi memotivasi kepada peserta
didik yang bermasalah (nakal, pemalas, dsb):
Sebuah kasus, ada seorang siswa
yang tidak pernah membawa buku pelajaran bahkan ada yang sama sekali tidak
mempunyai buku. Disini kita harus peduli dengan mereka, metode yang paling baik
adalah menyadarkannya dengan pelan-pelan. Misalkan memberikan tugas, kemudian
mengecek tugas setiap individu, dan apabila ada siswa yang belum mengerjakan
tugas harus mendapatkan hukuman agar jera namun hukuman ini bersifat membangun.
Lama kelamaan siswa tersebut akan sadar, dia akan membeli sebuah buku dan akan
mengerjakan tugas.
http://irfan-herdwiansyah.blogspot.com/2014/04/contoh-laporan-observasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar